Senin, 28 Maret 2011

aku menggilaimu

sebenarnya aku tidak bermaksud buat menjadi orang gila. maksud dari judul post ku, aku telah tergila-gila pada seseorang. orangnya pun jarak rumahnya terlalu dekat dengan rumahku (jika ngeliatnya pakai atlas). namanya Jenita Khassana Delota. anaknya biasa aja, sedikit aneh dan bla bla bla.

tidak bermaksud untuk meninggikan diri, tapi biasanya wanita yang datang padaku selalu tampil menarik di depanku. ada yang tau makanan favoritku, ada yang tau kesukaanku, ada yang tampil super duper cantik di depanku, bahkan selalu berkata sopan kepadaku. tapi tidak untuk dirinya. dia itu super jorok. sekali lagi, dia itu super jorok

suka kentut sembarangan, sendawa mendadak, susah mandi. tapi di depanku dia tetap pada dirinya, cuek. aku pun tidak tau kenapa bisa dapat cewe keturunan tapir berwajah berang berang itu. tapi aku menyayanginya. kadang di saat aku mulai serius dan suasana sangat teramat romantis tiba tiba senjata sendawanya keluar. allahu akbar. seketika juga dia menyempatkan dirinya buat ngajarin aku niup balon pake air ludah. ih aku kok gini yah, bisa gitu suka sama cewe jorok. amit- amit deh.

dikata khilaf mungkin iya, tapi hatiku sayang banget loh sama dia. kalau sampe ketawan aku bilang sayang sama dia, biasanya dia udah senyum senyum najong di depan cermin, seperti anak tupai kehilangan mamanya. ah enggak, aku terlalu berlebihan. atau jangan- jangan aku kena karma? hanya tuhan yang tau.

problem diantara aku dan dia itu banyak banget. dari temen temenku yang kurang setuju aku bersamanya, dan dari salah satu anggota keluarganya yang ..... emm apa ya, gitu deh, susah ngejelasinnya. tapi disini aku tetap pada pendirianku. "terserah orang mau berkata apa, yang jelas disini aku hanya mengikuti apa kata hatiku" aduh aku kok terlihat lebay. tapi beginilah apa yang kurasa.

malam sebelum tidur, aku ingat dia. aku pergi kerja dan lagi bekerja, aku ingat dia. aku mau makan, aku teringat dia. aku mau masuk toilet pun ingat sama diaa. ah ini mah asli lebay. ahahaha.abaikan saja.

hari-harikupun penuh dengan suaranya dia. soalnya kalau lagi luang, aku selalu telfonan bareng dia. melepas rindu. aku rasa post.ku cukup sampai disini. aku takut dia bakalan berubah jadi ikan buntal lagi kalau terlalu banyak menceritakan tentang dirinya. aku hanya bercanda.

miqdad devianzar gibrant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar